Farzaneh Journal – Dana yang sudah disetorkan ke bank dalam bentuk deposito biasanya memiliki jangka waktu. Dan tidak bisa diambil sebelum jangka waktu itu habis. Tapi benarkah sudah cukup itu usaha kita dalam memahami deposito?
Jadi apa itu deposito? Dilihat dari makna istilahnya, simpanan deposito secara sederhana dipahami sebagai uang yang disimpan di bank dalam waktu yang telah disepakati oleh nasabah dan bank sebagai pemegang otoritas.
Dana yang disimpan hanya dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu, misalnya setahun, dua tahun, tiga tahun, atau lebih. Dalam jangka waktu tersebut, pemilik rekening deposito akan mendapat bunga sebagai imbal balik. Lantas apa bedanya deposito dengan tabungan biasa, kalau pemilik rekening deposito juga mendapat imbal balik dalam bentuk bunga?
Sampai disini kita sudah paham pengertian deposito. Selanjutnya kita akan membahas kelebihan dan kekurangan menyimpan uang dalam bentuk deposito.
Kelebihan dan kekurangan simpanan deposito
Membuka simpanan uang dalam jumlah tertentu sudah terlanjut jadi praktik yang dilakukan banyak orang. Boleh dibilang praktik menyimpan uang sudah dilakukan sejak lama, bahkan sebelum institusi bank ditemukan.
Sebagian orang mungkin memilih menyimpan uang dalam bentuk tabungan biasa. Sementara yang lain memilih menyimpan uang dalam bentuk deposito. Tujuannya pun bisa macam-macam.
Ada orang yang menabung untuk tujuan jangka pendek seperti pergi berlibur. Ada yang menabung untuk membeli rumah baru, dan lain sebagainya.
Memahami deposito berdasarkan kelebihannya
Banyak orang menyukai deposito karena fleksibilitasnya, dan berikut beberapa keuntungan yang didapatkan bila seseorang memilih deposito sebagai metode menabung:
- Bunga jelas lebih besar
Bunga deposito pada umumnya memang ditawarkan dengan nilai yang lebih besar dari pada bunga tabungan biasa.
- Administrasi bulanan gratis
Deposito biasanya ditawarkan dengan fasilitas tanpa biaya administrasi bulanan. Jadi uang simpanan Anda tidak akan berkurang walau deposito sudah jatuh tempo.
- Lebih aman dan terjamin
Menyimpan uang di deposito bisa dikatakan sangat aman. Sebab, dana di deposito dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan, dengan maksimal jumlah simpanan Rp 2 miliar per rekening.
- Bisa dipakai sebagai jaminan utang
Simpanan deposito yang Anda miliki di bank juga bisa dijadikan jaminan kredit. J
Kekurangan ketika kita menyimpan deposito
- Nilainya relatif kecil ketimbang berinvestasi saham atau reksa dana
Meski ada bunga tetap yang dijanjikan dengan nilai lebih besar dari tabungan biasa, namun jika dibandingkan dengan produk investasi lain, suku bunga deposito relatif kecil. Dengan demikian, deposito bukanlah instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan lebih baik dalam jangka panjang.
- Masih terpengaruh inflasi
Dalam deposito, penghitungannya didasarkan pada nilai uang. Oleh karena itu, kita harus ingat bahwa nilai uang sangat mungkin tergerus inflasi setiap tahun, termasuk yang disimpan dalam bentuk deposito.
- Tetap kena pajak
Deposito dikenakan pajak penghasilan (PPH). Pelanggan diharuskan membayar pajak setiap tahun. Biaya pajak penghasilan ini sekitar 20 persen, yang akan dipotong dari bunga yang diperoleh. Hanya saja pajak deposito diberlakukan untuk simpanan di atas Rp 10 juta.
- Ada biaya penalti
Bila deposito dicairkan sebelum waktu jatuh tempo, bisa dipastikan pemilik deposito akan terkena penalti.
Demikianlah sedikit ulasantentang memahami deposito berdasarkan kelebihan dan kekurangannya. Kalau Anda ingin memilih produk tabungan yang bunganya jauh lebih besar ketimbang tabungan biasa, deposito bisa jadi satu jawaban terbaik yang bisa dipilih.